Kamis, 03 April 2014

Metode Penyembelihan Islam Menyakiti Hewan-hewan, Benarkah?

Assalamu'alaikum, mau berbagi ilmu sedikit tentang kurban.

Orang barat sering menuduh orang Islam diajarkan untuk membunuh setahun sekali dengan cara yang menurut mereka kejam, yaitu memotong leher sapi. Menurut mereka, cara mereka lebih baik, yaitu dengan dipingsankan terlebih dahulu. Benarkah demikian?

Di Jerman telah dilakukan penelitian yang membandingkan kedua metode ini. Pada setiap sapi dipasang alat pengukur rasa sakit dan pengukur detak jantung. Pada sapi yang disembelih secara Islam, rasa sakit yang diukur hampir tidak ada. Subhanallah. Sapi yang kita lihat menggelepar ternyata bukan karena kesakitan, melainkan karena terkejut otot dan syarafnya akibat darah yang keluar. Darah yang mengalir keluar ini disebabkan rangsangan otak ke jantung untuk memompa darah karena urat leher yang putus disembelih Hal ini dibuktikan dengan tingginya aktifitas jantung oleh alat ukur tadi.

Bagaimana dengan metode Barat? Di Barat sapi dipingsankan terlebih dahulu dengan cara dipukul kepalanya sehingga sapi tersungkur. Setelah pingsan, barulah sapi tersebut disembelih. Selama proses ini, sapi tidak terlihat kesakitan sehingga kita menyiksa metode ini lebih baik. Benarkah demikian? Kenyataannya, pada alat pengukur rasa sakit, ketika sapi tersebut dipukul, rasa sakit yang ditimbulkan amatlah besar sehingga jantung berhenti. Artinya, sapi sudah mati sebelum disembelih. Masya Allah, sungguh metode yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya merupakan yang terbaik, maka, masihkah kita ragu terhadap-Nya?

Referensi : Khutbah Jum'at tanggal 4 April 2014 di Gelanggang Mahasiswa UGM