Rabu, 13 November 2013

Ubuntu Networking


Set up Network Ubuntu

Konfigurasi jaringan seperti Digital Subscriber Line(DSL) atau Asynchronous Digital Subscriber Line (ADSL) untuk mengakses internet kadang-kadang bisa menjadi masalah apabila tidak terbiasa dengan OS yang biasa kita pakai. Dibawah ini dijelaskan cara untuk mengkonfigurasu DSL menggunakan Ubuntu Linux.


1.      Buka Network Connections untuk membuat jaringan network di Ubuntu. Klik “System”, “Preferences” dan pilih “Network Connections."


2.      Pada tab “Wired”, klik “Auto eth0” lalu pilih “Edit."




3.      Klik tab “IPV4 Settings”. Pilih opsi “Automatic (DHCP)” jika network memiliki DHCP server. Server DHCP secara otomatis akan menginput IP address ke system. Klik “Apply…”

o    Bisa juga memilih memasukan address secara manual dengan cara mendrop-down list “Method” lalu pilih “Manual” dan masukan IP address, netmask, gateway, dan DNS server lalu klik "Apply."

4.      Untuk mengecek IP address, klik “Applications” “Accessories” lalu pilih “Terminal."


5.      Ketik perintah berikut pada terminal: “sudo ifconfig” tanpa tanda petik.Hasil alamat baru pun akan muncul.

Perintah ifconfig akan mendisplay inet address, broadcast address dan mask address.


Set up Wireless Network Ubuntu

Banyak wireless adapter yang tidak didesain untuk Linux yang menuntun pada masalah. Ada banyak usaha oleh komunitas Linux dan sejumlah produsen untuk menyelesaikan situasi ini, akhirnya Linux keluaran baru mensupport banyak wireless cards.

Ubuntu Wifi Documentation adalah panduan terupdate tentang wireless card mana yang telah mensupport versi Ubuntu tertentu. Panduan tersebut juga mendaftar network card yang memiliki software driver yang gratis. 

Ubuntu Wifi Documentation.



            Set up new router:

1. Pasang router pada internet socket.
2. Pasang router ke PC melalui kabel ethernet.
3. Buka browser dan ketikan alamat "192.168.0.1" atau alamat lain yang disediakan router.

4. Masukan username dan password dari router (biasanya "admin" dan "admin").
5. Enable wireless dan setting enkripsi (WEP or WPA) dan ketikan passkey.

Mendeteksi wireless adapter

Semua router kompatibel dengan Linux masalahnya adalah wireless adapter yang variatif kompatibilatasnya. Wireless adapter seharusnya terdeteksi secara otomatis oleh distribusi Linux dan seharusnya tersedia pada distribusi network config. Jika network card tidak terdeteksi lakukan langkah-langkah berikut:
2
1.      ketik iwconfig pada terminal untuk melihat apa yang telah terdeteksi oleh wireless network interfaces.
2.      ketik sudo lshw (atau lspci atau lsusb) untuk melist hardware dan mendapat detail chipset yang kartu anda gunakan. Coba telusuri internet atau meminta bantuan pada forum Linux untuk mengetahui apakah nama kartu yang anda gunakan disupport.

Terhubung ke jaringan

1.      Jika distribusi anda menggunakan NetworkManager harusnya ada icon dekat clock yang bisa diklik.
2.      Pilih enkripsi (WEP atau WPA) lalu masukan passkey.
Jika distribusi anda tidak menggunakan NetworkManager, telusuri dokumentasinya atau meminta bantuan pada forum distribusi Linux anda.



Linux Network Security


1.     Instrusion Detection System


Intrusion detection system (IDS) menginspeksi semua batas dalam dan batas luar aktifitas network dan mengidentifikasi pola mencurigakan yang mengindikasikan adanya serangan network atau sistem dari seseorang yang mencoba untuk menerobos sistem.
            IDS beda dari firewall, dimana direwall menginspeksi dan menghentikan traffic berdasarkan peraturan/kemauan user. Sedangkan IDS menginspeksi dan mengevaluasi traffic untuk menentukan apakah traffic tersebut mencurigakan. IDS akan melakukan kewaspadaan berdasarkan analisis traffic tersebut.
Ada beberapa lokasi sebuah IDS seharusnya diletakan. Berikut ini adalah dua tempat contoh lokasi IDS.
Contoh pertama, menunjukan IDS dibelakang firewall. Data masuk ke Local Area Connection(LAN) di cerminkan ke port yang terkoneksi oleh IDS. Pada mode promiscuous memungkinkan IDS untuk menginspeksi semua traffic.


Contoh kedua, Workstation kita bertindak sebagai IDS.


Kedua contoh diatas memonitor firewall untuk menjamin tidak ada traffic yang mencurigakan di LAN. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, banyak lokasi IDS bisa ditempatkan. Scenario lain adalah IDS ditempatkan didepan dan dibelakang firewall. Hal ini memungkinkan kita mengetahui traffic mencurigakan apa yg datang dari Wide Area Network dan traffic mencurigakan yang berhasil melalui firewall.

Contoh software IDS pada ubuntu adalah SnortIDS dan ACID.

2.     Firewall

Linux kernel termasuk netfilter subsystem, yang digunakan untuk memanipulasi atau memutuskan network traffic kelaur atau masuk computer. Semua firewall Linux terbaru menggunakan sistem ini untuk packet filtering.
Packet filtering pada kernel lebih mudah digunakan apabila dengan user interface yang baik, inilah gunanya iptables. Ketika packet sampai dikomputer, packet diserahkan ke netfilter subsystem untuk diaccept, dimanipulasi, atau ditolak berdasarkan peraturan pada iptables. Oleh karena itu, semua yang dibutuhkan untuk mengatur firewall ada di iptables.
Users bisa mengkonfigurasu firewall untuk memperbolehkan network traffic tertentu untuk masuk dan keluar system (contohnya SSH atau web server traffic). Ini dilakukan dengan membuka dan menutup TCP dan UDP port di firewall. Firewall juga bisa digunakan untuk memblock IP address tertentu.

Mengatur Firewall
1.      iptables
Iptables adalah database dari firewall rules pada Linux system. Default interface iptables adalah command-line terminal.
2.      UFW
UFW (Uncomplicated Firewall) adalah interface untuk iptables dan cocok untuk host-based firewalls. UFW dikembangkan untuk Ubuntu (tetapi tersedia juga pada distribusi lain), dan juga dikonfigurasi dari terminal.
 GUFW adalah grafis interface untuk UFW, dan direkomendasikan untuk pemula.
UFW diperkenalkan pada Ubuntu 8.04 LTS (Hardy Heron), dan sekarang tersedia secara default  pada semua instalasi Ubuntu setelah 8.04 LTS.
3.      Guarddog
Guarddog adalah antarmuka untuk iptables yang berfungsi pada KDE-based desktops, seperti Kubuntu. Guarddog lebih kompleks dan lebih fleksibel.




Mengakses Network Resources

Akses Langsung

1.      SSH(Secure Shell) - Gunakan SSH untuk log in pada mesin lain secara jarak jauh. SSH adalah protocol untuk mengakses komputer dari komputer lain secara aman. SSH memungkinkan menjalankan command-line dan graphical program, transfer file, dan menciptakan virtual private network yang aman melalui internet.
2.      VNC – adalah protocol yang mengizinkan desktop untuk dilihat dan dikontrol secara jarak jauh melalui internet. Untuk menggunakan VNC, VNC server harus dijalankan pada komputer yang desktopnya ingin dishare, dan VNC client harus dijalankan pada komputer yang ingin mengakses desktop.

Akses Filesystem

1.      iFolder - adalah software file sharing untuk back up data dan duplikasi file pada beberapa mesin. Ia bisa bekerja pada small work group atau lingkungan yg lebih besar.
2.      NFS – Network File System memungkinkan untuk share direktori dikomputer melalui network. Komputer yang menshare direktori disebut server, yang mengakses direktori disebut client.
3.      SSHFS –adalah tool yang menggunakan SSH untuk mounting filesystem jarak jauh pada local machine.

Terminal servers

2.      Citrix ICA Client
4.      Citrix Connect2School


Tidak ada komentar:

Posting Komentar